Puisi

title

Hati Cermin Ilahi II


Penulis: Badaruddin Hamidy | Posting: 15 Juli 2021


hati yang tidak berbentuk

tapi yang merasa remuk


hati yang remuk tidak berbentuk

mencari wadah yang nyata

di dalam raga dan jiwa


raga jadi terkulai

dan jiwa menjadi layu

betapa getirnya hidup


kering...

hampa...


mungkin saja

tak ada tempat untuk berpegang


waspadalah,

bujuk rayuan iblis selalu menggoda

pada hati yang remuk kering dan hampa


Samarinda, 18-3-1979

------------------------------------------------


Lautan Indonesia


laut biru

dulu mengantar leluhur menjelajah dunia

kini kami melacak jejakmu


hayo kawan

mari gelorakan semangat kelautan

mari kuasai teknologi bahari


hayo pemuda

gali kekayaan dalam lautan

hari depan Indonesia pasti jaya


Surabaya/Bandara Juanda, 21-8-1986

------------------------------------------------


Bunga Cinta


bunga, kau di mana

aku merindukan wajahmu

kucari kau dalam renungan batinku

tapi tak jua kuketemu


bunga, bersemilah

aku menantikan dirimu

di manakah kita akan berjumpa

bunga sayangku. oh, hatiku


bunga, kau menjelma

bersenyawa dalam sukmaku

bunga, rangkullah daku kasihmu

aku bertemu, oh cintaku


Balikpapan, 4-11-1981


------------------------------------------------

BADARUDDIN HAMIDY. Lahir di Tenggarong, Kabupaten Kutai, 19 Maret 1934. Ayahnya, Abdul Hamid, berasal dari Amuntai, Kalimantan Selatan. Sedangkan ibunya, Maimunah, berasal dan Gowa, Sulawesi Selatan. Setelah lulus SMA Kristen di Yogyakarta dan Malang tahun 1955, dia melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (1957). Ia juga kuliah di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Malang (1967) dan Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta (1971).

Buku kumpulan puisi pertamanya Perjalanan Batin yang dilanjutkan dengan sejumlah buku lainnya. Dalam menulis karya sastra ia sering menggunakan nama samaran Bihady Arss. Selain mendalami sastra, ia juga menekuni filsafat dan kemudian bergabung dengan perkumpulan filsuf Islam yang berpusat di Kairo, Mesir.


Photo by Danie Franco/Unsplash

Share:
Puisi Lainnya