Feature

title

Menjajal Ketangguhan Suzuki XL7


Penulis: Mukhransyah | Posting: 15 September 2021

Stabil Lewati Jalan Menanjak dan Rusak


Setelah satu tahun mengaspal di Kaltim, madahetam.com menjajal Suzuki XL7 awal pekan tadi. Kami mengajak mobil kelas low SUV (sport utility vehicle) ini melewati medan berat di Kota Samarinda.

----

Samarinda terus diguyur hujan beberapa hari belakangan ini. Senin (13/9) lalu, cuaca seharian mendung. Saya sempat ragu untuk menjajal Suzuki XL7 dengan cuaca yang sewaktu-waktu bisa saja hujan. Tapi saya sudah tak sabar dan sudah lama ingin mencoba Suzuki XL7 yang diluncurkan Februari tahun lalu di Jakarta. Jangan-jangan saya malah mendapat tantangan baru bila hujan deras. 

Di PT Samekarindo Indah (main dealer Suzuki di Kaltim), saya bertemu Sales Head PT Samekarindo Indah, Roberto. Dialah yang diminta pimpinan PT Samekarindo Indah untuk mendampingi saya sekaligus memaparkan tentang Suzuki XL7. Pria berdarah Maluku ini sudah sekitar 15 tahun bekerja di PT Samekarindo Indah sehingga wajar bila dia sangat paham kendaraan roda empat Suzuki.

Roberto memperkenalkan saya pada Suzuki XL7 tipe Alpha yang terparkir di halaman showroom. Penampilannya gagah dengan warna rising orange + black. Posturnya agak “jangkung”, membuatnya tampak macho. Maklum saja, kaki-kaki menggunakan pelek 16 inci dengan finishing black polished, yang menunjang ground clearance setinggi 20 cm. Lebih tinggi 2 cm dibanding Ertiga.




Tampilan luar berdandan layaknya SUV. Fascia tampak beda dan lebih gagah dibandingkan mobil Suzuki lainnya. Dilengkapi grill lebih besar dan garnis. Berbeda dengan mobil Suzuki lain yang menggunakan lampu proyektor, LX7 sudah mengunakan LED dengan desain baru lengkap dengan fog lamp. Sementara lampu LED belakang ditambah light guides.

Seperti kebanyakan mobil segala medan (off road), bagian bawah bumper depan dan belakang terpasang skid plate bersama wheel arch extension atau fender yang menyatu dengan bodi. Agar tampang SUV makin lengkap, XL7 juga dilengkapi hood side slit dan roof rail untuk meletakkan roof rack dan roof box saat bepergian jauh membawa banyak barang. 

“Khusus tipe Alpha, bagian belakang ditambah aksesori door visor (pelindung pintu kaca mobil, Red.), rear upper spoiler (spoiler belakang atas, Red.), door sill guard (pelindung pintu belakang, Red.), dan yang paling menarik smart e-mirror. Nanti saya jelaskan soal smart e-mirror,” ujar Roberto sambil membuka pintu mobil dan masuk ke kabin.

Di dalam kabin, terlihat banyak perbedaan dengan mobil lain. Kabin XL7 sangat lapang didominasi warna hitam sehingga tampak elegan. Pada bagian doortrim dan dasbor mengunakan motif karbon dengan lapisan plastik. Kemudian, arm rest (sandaran tangan) sekaligus tempat penyimpanan tampak lebih tinggi dibanding sebelumnya. Pengaturan suhu udara (AC) juga sudah dibuat digital.




Seperti juga Ertiga, Suzuki XL 7 dilengkapi unit audio dengan touchscreen 8 inci. Monitor layar sentuh ini bisa terhubung dengan handphone sehingga membantu pengemudi saat menelepon tanpa melepas tangan dari stir. Yang menarik dan hanya ada pada tipe Alpha (dan Beta) adalah pendingin minuman pada cup holder bagian tengah. Sangat bermanfaat jika sedang melakukan perjalanan jauh. 

“Mobil ini memang dirancang untuk memberi kenyaman dan keamanan bagi pengendaranya. Dibandingkan tipe Zeta dan Beta, fitur Alpha memang lebih banyak. Yang hanya ada di tipe Alpha yaitu smart e-mirror. Lewat fitur ini, pengendara bisa merekam gambar selama perjalanan. Bisa menggunakan kamera depan atau belakang,” jelas Roberto.  

Fitur smart-e-mirror pada XL7 memang yang pertama di kelasnya. Dengan smart e-mirror pengendara bisa melihat situasi di belakang mobil dengan jelas tanpa terhalang kondisi di dalam mobil. Seperti penumpang yang penuh, barang yang menumpuk, atau kaca yang tidak bersih. “Perangkat ini membuat visibilitas makin lapang ketika membawa barang di bagasi,” jelasnya. 




Fitur ini juga berfungsi sebagai CCTV atau dashcam untuk memantau kejadian ketika sedang berkendara. Baik kondisi di depan maupun di belakang. Untuk menggunakannya, perlu ditambah memori eksternal berupa SD Card. Kehadiran fitur ini membuat Suzuki XL7 memiliki keunikan tersendiri. Bila kamera dinonaktifkan, maka layar ini tetap berguna sebagai spion tengah.

Sebelum menjajal mobil terbaru Suzuki itu, Roberto menjelaskan fitur-fitur di kabin mobil varian automatic transmission (AT) ini. Beberapa fitur sudah canggih. Seperti smart keyless untuk masuk mobil dan menyalakan mesin beserta security alarm immobilizer, penggunaan tombol-tombol kontrol pada stir untuk memudahkan pengemudi, pengaturan AC, indikator pada speedometer, serta perangkat lainnya.




Setelah menjelaskan, Roberto mengajak saya mencoba varian tertinggi dari XL7  tersebut. Pukul 14.40, kami berdua meninggalkan showroom Suzuki di Jalan P Antasari Samarinda. Begitu melintasi persimpangan Air Putih, seperti biasa kami harus menghadapi kepadatan kendaraan. Meski matik, mobil berkapasitas mesin 1.500 cc ini masih nyaman dikendarai di tengah kendaraan yang padat merayap.  

Kami kemudian melewati Jalan Juanda lalu menanjak ke jalan flyover. Melewati tanjakan flyover, Suzuki XL7 masih tetap nyaman. Dari Jalan AW Sjahranie kami berbelok menuju Jalan Wahid Hasyim 2. Kami sempat kembali menghadapi kemacetan karena beberapa ruas jalan sedang disemenisasi, yaitu di simpang empat Sempaja, dan simpang tiga Jalan HM Ardan (Jalan Ring Road 2). 

Mobil kemudian meluncur ke Jalan Batu Besaung. Kawasan ini termasuk medan berat. Jalannya sempit, banyak tanjakan, turunan, dan berbelok-belok. Kami melewati 4 tanjakan yang cukup tinggi, melebihi flyover di simpang Air Hitam. Terkadang harus menyalip truk-truk pengangkut batu. Meski demikian mobil tetap stabil karena sistem pengaman cukup komplet. Mulai Antilock-Braking System (ABS), Electronic Brake Distribution (EBD), Electronic Stability Programme (ESP).

“Kelebihan lain tipe Alpha transmisi matik adalah sistem Hill Hold Control (HHC), yang membuat mobil tidak langsung merosot turun saat start dalam kondisi menanjak,” tambah Roberto. Saya mencoba sistem ini. Di jalan menanjak, ketika rem dilepas, mobil sempat tertahan 3 detik sebelum mundur turun. Saat jeda 3 detik itulah, pengemudi diberi kesempatan untuk menginjak gas. 

Tak hanya melewati tanjakan, kami juga melewati jalan rusak berlumpur. Mobil terguncang-guncang, namun tetap nyaman karena suspensi dan bantingannya tetap empuk. Kami juga sempat mendapati jalan longsor. Tapi perjalanan tetap lancar. Terkadang kami menambah kecepatan untuk menguji transmisi dan akselerasi. Baik saat menanjak maupun saat di jalan datar, akselerasi sangat baik. 

Dari Jalan Batu Besaung, kami berbalik arah menuju Jalan Wahid Hasyim 1, lalu Jalan Wahid Hasyim 2, dan Jalan M Yamin. Di depan Mal Lembuswana, kami sempat melintasi banjir. Curah hujan yang tinggi selama beberapa hari ini membuat beberapa ruas jalan terendam banjir. “Bila mengendarai mobil ini aman, karena ground clearance (kolong mobil, Red.) cukup tinggi,” ujar Roberto. 




Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00. Waktu para karyawan mulai pulang kerja. Dari Jalan M Yamin hingga Jalan Juanda, kendaraan mulai padat. Kami mengemudi dengan santai. “Mobil ini juga irit bahan bakar, Jadi tak perlu khawatir bila perjalanan jauh atau menghadapi kemacetan yang bisa menguras BBM,” kata Roberto, bersemangat menjelaskan keunggulan mobil berkapasitas 7 penumpang ini.

Pukul 16.18 perjalanan kami berakhir di showroom PT Samekarindo Indah Jalan P Antasari. Saya melihat dari speedometer, kami sudah menempuh perjalanan sepanjang 24,8 kilometer. “Bila ada yang ingin mencoba Suzuki XL7, silakan datang ke showroom Suzuki. Kami akan sangat senang bila ada yang ingin mencoba kendaraan ini,” ujar Roberto sebelum saya meninggalkannya. (adv) 



Keterangan:

Smart keyless = Fitur yang terdiri dari 3 bagian, yaitu untuk memudahkan membuka kunci mobil (smart entry key), menyalakan mesin tanpa harus memasukkan kunci atau hanya menekan tombol start/stop (start button), serta sistem pengaman dari pencurian ( immobilizer). 

Ground clearance = jarak antara bagian mobil yang termasuk titik terendah pada bagian tanah

Antilock-Braking System (ABS) = sistem rem yang menjaga supaya tidak terjadi penguncian roda saat pengendara melakukan pengereman mendadak.

Electronic Brake Distribution (EBD) = Sistem ini berfungsi membagikan tekanan pengereman ke masing-masing roda dengan daya yang bervariasi, tergantung kondisi beban di setiap roda.

Electronic Stability Programme (ESP) = Sistem untuk membantu pengemudi mempertahankan kontrol kendaraan saat manuver kecepatan tinggi atau di jalan licin. 


Share:
Feature Lainnya