Lahir di Samarinda, 17 Desember 1928 dan meninggal dalam suatu kecelakaan lalu lintas di Jakarta pada Juli 1986. la merupakan tokoh penting dalam perkembangan kesusastraan di Kalimantan Timur. Dia merupakan generasi pertama penulis sastra di Kalimantan Timur bersama rekan-rekannya, seperti Haji Amir, Mansyah Usman, Maswan Dachri, Oemarmaiyah E.Hs., Achmad Noor, dan lain-lain.
Dalam menulis karya sastra ia sering menggunakan nama samaran D Adham. Tulisannya dipublikasi di Koran Masyarakat Baru yang dipimpin kakaknya Oemar Dachian, sejak tahun 1946. Sebagian sajaknya diantologikan dalam 3 yang Tidak Masuk Hitungan (1974), Apa Kata Mereka tentang 3 yang Tidak Masuk Hitungan (1975), Seorang Lelaki di Terminal Hidup (1976), Menyambut Fajar 2002), dan lain-lain.
Ahmad Dahlan menyelesaikan kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. la kemudian menjadi pegawai negeri sipil. Dia pernah menjabat Bupati Kutai (sekarang Kutai Kartanegara) selama dua periode, Irwilda Kaltim, dan jabatan terakhir yang diemban adalah anggota DPR/MPR RI utusan Provinsi Kalimantan Timur. la juga dikenal pendiri Universitas Kalimantan Timur (Unikat) yang kemudian menjadi Universitas Mulawarman dan pernah menjabat dekan di salah satu fakultas di universitas itu.