Lahir di Kampung HBS, Samarinda, Kalimantan Timur dengan nama Muchran Ismaiel, anak Anang Ismail. Pernah ikut berjuang dalam Perang Dunia II dan dipaksa menjadi Heiho (pasukan bentukan Jepang saat Perang Dunia II). Setelah Jepang kalah, ia bergabung dengan para pejuang Merah Putih sambil magang sebagai wartawan koran Masyarakat Baru. Di koran inilah ia mula-mula memublikasikan sajak-sajaknya. Tulisan Iainnya dipublikasikan di media massa yang terbit di Jawa. Untuk menyemarkan identitas, ia menulis puisi dengan nama Suhana, saat bergabung dengan barisan pejuang yang dipimpin M Djoenaid Sanusi. Itu sebabnya namanya menjadi Suhana Muchran Ismaiel. Suhana mengamankan dirinya ke Makassar dan bekerja di RRI Makassar. Dalam kariernya sebagai karyawan RRI, ia pernah menjadI kepala RRI Samarinda dan kepala RRI Malang sampai pensiun dan meninggal di Samarinda. la termasuk penyair awal dalam perkembangan sastra di Kalimantan Timur.