Puisi

title

Andai Lelaki Lebih Mudah untuk Menangis


Penulis: Panji Aswan | Posting: 05 September 2021


Untuk beberapa alasan

andai lelaki lebih

mudah untuk menangis

aku akan menikmati

tangisan demi tangisan

tersebut


lupakan dulu perihal

ego, ia adalah beban

untuk bahumu

yang kering kerontang

yang perlu disiram

mata air

dari genangan kenangan


Aku terbuang oleh diriku sendiri

ke dalam sumur penuh lumpur

aku bukan putra yang dibuang oleh para saudara sekandung

sampai Yaqub dipenuhi duka hingga matanya memutih, buta


bukan pula Dzun Nun yang ditelan paus

yang menderita 40 malam diterkam kelam

yang hatinya merah legam karena berhala Ninawa masih berpasak di jantung hati orang-orang Mosul

dan meninggalkan begitu saja tanpa sadar taubatan orang-orang Mosul sampai ke relung hatinya


Andai lelaki lebih

mudah untuk menangis

Nuh akan berputus asa

dan pasrah dengan orang-orangnya

dimangsa dan dilenyapkan oleh air

karena masih bersujud di kaki Wadd


Andai lelaki lebih

mudah untuk menangis

Jabal Rahmah tak

akan menjadi saksi

pertemuan paling ajaib

Adam dan Hawa

ketika terusir dari

Jannah disebabkan oleh

satu biji Khuldi


Tetapi,

tidaklah aku,

orang-orang itu


aku ingin

menangis kala

orangorang tak

menangisiku lagi


2020

------------------------------------------------


Akan Selalu Kurapalkan, Kekasih


Akan selalu kurapalkan, kekasih

segala wirid dan zikirku

agar menembus hatimu yang rimbun


wahai, rasa rindu

demi waktu demi sinai

demi Shafa dan Marwah

demi zamzam yang dientakkan Ismail

kucoba titip salamku

kepada sehelai daun

yang melakukan perjalanan

menuju pangkuanmu

yang hakiki Ilahi rabi


kepada kerikil kerikil tajam

aku titipkan segala padamu

kejahatan kejahatan

yang teramat terpancang

di dalam duniaku

: atamanna al-jannah

kuserahkan diri

pada aqaba, wusta, wa ula


Wahai, kekasih

                   Ya rabbibil mustafa

akan selalu kurapalkan

                   baligh maqoosidana

segala wirid dan zikirku

                   waghfirlana mamadhoya

agar menembus rimbun hatimu

                   wasi'al karomi


2020-2021

------------------------------------------------


Adalah Namamu yang Kucari


Selama Ini: Nun

Nun

mengingatmu adalah waktu

yang berhenti di sabana


adalah namamu, Nun

satu kubik air bergembira bersama

ia tidak terjun dari langit manapun

melainkan timbul dari dasar batu

suci


kau pasti tahu, Nun

rasa sepiku mengalirkan Kandua Raya

ranting pepohon menggelantungkan asma-Nya

dan napas bagiku adalah tasbih yang bergulir

di jemari para guru dan kiai


Nun, di sini

pernah kusebut-sebut nada degup jantungnya

tetapi mantramantra yang kusebutsebut tidak pernah berubah

sehingga ia mencari mantramantra baru yang lebih meningkatkan syahwat


Nun, di sini

pernah kuucap-ucap napasnya yang berteman malaikat subuh

tetapi, Nun

ia tak lagi ada.


Bagaimana, Nun

Adalah namamu yang kucari selama ini

: yang suka berdialog pada diri sendiri

yang suka mencari kebenaran pada suatu benci

yang tidak mau ada dusta


Najeela

Nahla

Najwa

—Nun


adakah kau di sana


2020


------------------------------------------------

PANJI ASWAN. Lahir 16 Juli 1994. Dia telah melahirkan 8 judul buku, di antaranya 7 buku kumpulan puisi dan 1 kumpulan cerita pendek. Dia salahsatu penyair dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia yang dibahas Yayasan Hari Puisi Indonesia. Bisa dihubungi melalui WA di 0895606131108 dan alamat surel panjiaswan16@gmail.com. Bisa juga dihubungi melalui Instagram di @panjiaswan.


Photo by Quinten de Graaf/Unsplash


Share:
Puisi Lainnya