Untuk beberapa alasan
andai lelaki lebih
mudah untuk menangis
aku akan menikmati
tangisan demi tangisan
tersebut
lupakan dulu perihal
ego, ia adalah beban
untuk bahumu
yang kering kerontang
yang perlu disiram
mata air
dari genangan kenangan
Aku terbuang oleh diriku sendiri
ke dalam sumur penuh lumpur
aku bukan putra yang dibuang oleh para saudara sekandung
sampai Yaqub dipenuhi duka hingga matanya memutih, buta
bukan pula Dzun Nun yang ditelan paus
yang menderita 40 malam diterkam kelam
yang hatinya merah legam karena berhala Ninawa masih berpasak di jantung hati orang-orang Mosul
dan meninggalkan begitu saja tanpa sadar taubatan orang-orang Mosul sampai ke relung hatinya
Andai lelaki lebih
mudah untuk menangis
Nuh akan berputus asa
dan pasrah dengan orang-orangnya
dimangsa dan dilenyapkan oleh air
karena masih bersujud di kaki Wadd
Andai lelaki lebih
mudah untuk menangis
Jabal Rahmah tak
akan menjadi saksi
pertemuan paling ajaib
Adam dan Hawa
ketika terusir dari
Jannah disebabkan oleh
satu biji Khuldi
Tetapi,
tidaklah aku,
orang-orang itu
aku ingin
menangis kala
orangorang tak
menangisiku lagi
2020
------------------------------------------------
Akan Selalu Kurapalkan, Kekasih
Akan selalu kurapalkan, kekasih
segala wirid dan zikirku
agar menembus hatimu yang rimbun
wahai, rasa rindu
demi waktu demi sinai
demi Shafa dan Marwah
demi zamzam yang dientakkan Ismail
kucoba titip salamku
kepada sehelai daun
yang melakukan perjalanan
menuju pangkuanmu
yang hakiki Ilahi rabi
kepada kerikil kerikil tajam
aku titipkan segala padamu
kejahatan kejahatan
yang teramat terpancang
di dalam duniaku
: atamanna al-jannah
kuserahkan diri
pada aqaba, wusta, wa ula
Wahai, kekasih
Ya rabbibil mustafa
akan selalu kurapalkan
baligh maqoosidana
segala wirid dan zikirku
waghfirlana mamadhoya
agar menembus rimbun hatimu
wasi'al karomi
2020-2021
------------------------------------------------
Adalah Namamu yang Kucari
Selama Ini: Nun
Nun
mengingatmu adalah waktu
yang berhenti di sabana
adalah namamu, Nun
satu kubik air bergembira bersama
ia tidak terjun dari langit manapun
melainkan timbul dari dasar batu
suci
kau pasti tahu, Nun
rasa sepiku mengalirkan Kandua Raya
ranting pepohon menggelantungkan asma-Nya
dan napas bagiku adalah tasbih yang bergulir
di jemari para guru dan kiai
Nun, di sini
pernah kusebut-sebut nada degup jantungnya
tetapi mantramantra yang kusebutsebut tidak pernah berubah
sehingga ia mencari mantramantra baru yang lebih meningkatkan syahwat
Nun, di sini
pernah kuucap-ucap napasnya yang berteman malaikat subuh
tetapi, Nun
ia tak lagi ada.
Bagaimana, Nun
Adalah namamu yang kucari selama ini
: yang suka berdialog pada diri sendiri
yang suka mencari kebenaran pada suatu benci
yang tidak mau ada dusta
Najeela
Nahla
Najwa
—Nun
adakah kau di sana
2020
------------------------------------------------
PANJI ASWAN. Lahir 16 Juli 1994. Dia telah melahirkan 8 judul buku, di antaranya 7 buku kumpulan puisi dan 1 kumpulan cerita pendek. Dia salahsatu penyair dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia yang dibahas Yayasan Hari Puisi Indonesia. Bisa dihubungi melalui WA di 0895606131108 dan alamat surel panjiaswan16@gmail.com. Bisa juga dihubungi melalui Instagram di @panjiaswan.
Photo by Quinten de Graaf/Unsplash