Hari-hari yang kutempuh
selamanya meraih kuda kecewa
sebuah pelabuhan sunyi jatuh di ujung senja
dan camar terakhir pulang
menepi
di pelabuhan keinginan berbagi
antara harapan dan tiada
dan wajah yang berangkat tua
terbenam di antara jemari hari
(laut berkaca dalam laut sendiri terpagut)
dalam pusingan hari
ia berlari mencari kekasih
di setiap pelabuhan
1975
Antologi Menyambut Fajar, 2002. ed. H. Syafruddin Pernyata-Misman RSU, Samarinda: DKD Kalimantan Timur
------------------------------------------------
Perburuan
cita yang terdalam, bersama kebebasan
adalah hak kita di setiap kehidupan
kebebasan lepas burung dari sangkar
cita jauh nyala barat yang membakar
mengapa setiap orang harus tahu
dan setiap kita harus berburu
karena kita hidup dan kehidupan yang setia
karena cita letup dan harapan yang setia
kebebasan dalam catatan kembara
sebuah hati sepotong awan di udara
dan sebuah nyala didorong angin sayang
adalah berani harap kepada cita bintang-bintang
1959
Siaran Sastra RRI Samarinda
------------------------------------------------
HAMDI AK. Lahir di Kota Baru, Pulau Laut, Kalimantan Selatan, 16 Oktober 1942. Setelah Iulus SMA, ia melanjutkan pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman Samarinda dan lulus sebagai sarjana muda. Sejak tahun 1960-an ia bekerja di RRI Samarinda, sebagai penyiar maupun wartawan. Ia sempat menjadi kepala siaran dan kepala pemberitaan, selain sebagai penyelenggara Siaran Sastra RRI, yang membacakan sekaligus membahas karya puisi, sandiwara radio, maupun cerita pendek. Sajak-sajaknya disertakan dalam buku antologi Seorang Lelaki di Terminal Hidup (1976) dan Menyambut Fajar (2002).