Puisi

title

Pelabuhan


Penulis: Hamdi AK | Posting: 20 Juli 2021


Hari-hari yang kutempuh

selamanya meraih kuda kecewa

sebuah pelabuhan sunyi jatuh di ujung senja

dan camar terakhir pulang

menepi


di pelabuhan keinginan berbagi

antara harapan dan tiada

dan wajah yang berangkat tua

terbenam di antara jemari hari


(laut berkaca dalam laut sendiri terpagut)


dalam pusingan hari

ia berlari mencari kekasih

di setiap pelabuhan


1975

Antologi Menyambut Fajar, 2002. ed. H. Syafruddin Pernyata-Misman RSU, Samarinda: DKD Kalimantan Timur

------------------------------------------------


Perburuan


cita yang terdalam, bersama kebebasan

adalah hak kita di setiap kehidupan

kebebasan lepas burung dari sangkar

cita jauh nyala barat yang membakar


mengapa setiap orang harus tahu

dan setiap kita harus berburu

karena kita hidup dan kehidupan yang setia

karena cita letup dan harapan yang setia


kebebasan dalam catatan kembara

sebuah hati sepotong awan di udara

dan sebuah nyala didorong angin sayang

adalah berani harap kepada cita bintang-bintang


1959

Siaran Sastra RRI Samarinda


------------------------------------------------

HAMDI AK. Lahir di Kota Baru, Pulau Laut, Kalimantan Selatan, 16 Oktober 1942. Setelah Iulus SMA, ia melanjutkan pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman Samarinda dan lulus sebagai sarjana muda. Sejak tahun 1960-an ia bekerja di RRI Samarinda, sebagai penyiar maupun wartawan. Ia sempat menjadi kepala siaran dan kepala pemberitaan, selain sebagai penyelenggara Siaran Sastra RRI, yang membacakan sekaligus membahas karya puisi, sandiwara radio, maupun cerita pendek. Sajak-sajaknya disertakan dalam buku antologi Seorang Lelaki di Terminal Hidup (1976) dan Menyambut Fajar (2002).

Share:
Puisi Lainnya