Puisi

title

Tetap Tersenyum


Penulis: Rita Widyasari | Posting: 25 September 2021


merekah, renyah dan indah, juga ibadah

itu arti senyuman bagiku

manis, masam, sinis, itu yang bisa kuungkapkan lewatmu...

memabukkan, menenteramkan dan kurindukan saat kuingat

senyumannya....


senyum, senyum, dan tersenyumlah...

karena, kuyakin lewat senyum

ada makna tak terhingga...

ada rasa terbaca…

ada rayuan tanpa kata...

ada pahala tanpa doa...


Bandung, 2000

Seteguk Mahakam, Antologi Puisi Penyair Tenggarong, 2006, editor Karno Wahid, Tenggarong-Yogya: Komunitas Masyarakat Seni Kutai Kartanegara-Mahatari

------------------------------------------------


Buah Hatiku


setiap delik penuh makna

setiap suap makanku kuharap untukmu

setiap gerakmu dalam diriku begitu ajaib

aku hidup dalam kehidupan

ada nyawa di dalam nyawa...


aku telah keluarkanmu dari hidupmu

aku telah curahkan hidupku untukrnu

darah, air mata, bersatu padu menyambutmu

dan semua indah tak terlukiskan


di wajahmu kulihat kepolosan

ada raut wajahmu, ada raut kasihku

aku selalu bertanya akankah aku menjagamu

dengan sempurna, dan akankah kita bisa terus bersama


aku menangis saat kusadar, kelak kau bukan milikku

karena aku sadar kaumemang buah hatiku

namun kutahu kau punya hidup sendiri, punya mau sendiri

punya keinginan sendiri, dan itu membuatku menangis lagi


aku hanya bisa membimbingmu

membesarkanmu, tanpa pamrih

kuhanya mencoba merangkai kata

mengatakan betapa aku begitu mencintaimu

aku ingin kau menjadi berguna untuk semua

dan memberiku doa agar kelak kita bisa bercanda lagi

di surga..


buah hatiku, andai bumi bisa membaca

segala daya tercurah untukmu

setiap bintang mewakili cintaku

seluas angkasa rasa kasihku

karena engkau adalah bagian cerita hidupku

hadirmu rnengubah hidupku, mengobati rinduku

mewakili secercah arti cinta, keagungan Mahakuasa

bulan di atas sana harus tahu

di dadaku hanya ada keberhasilanmu... aamiin.


Tenggarong, 2002


------------------------------------------------

RITA WIDYASARI. Lahir 7 November 1973 dari pasangan Syaukani HR dan Dayang Kartini. Lulus pendidikan jenjang strata 1 dari Universitas Padjadjaran Bandung, strata 2 (magister manajemen) dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, dan strata 3 (philosophy of doctor) dari Universitas Utara Malaysia. Dia terpilih menjadi bupati Kartanegara periode 2010-201 5 dan periode 2016-2021. Dia sangat menyukai seni dan budaya, teristimewa seni sastra. Puisinya masuk dalam buku antologi puisi penyair Tenggarong berjudul Seteguk Mahakam (2006).

Sumber: Kalimantan dalam Puisi Indonesia

Photo by Robert Collins/Unsplash

Share:
Puisi Lainnya